Lagi-atas izin Allah, aku mendapat kesempatan emas untuk
ikut tes di sebuah tempat bimbel yang subhanallah.. menurutku system
recruitment disana sangatlah islami..
Subhanallah..
Berterima kasih kepada Allah melalui ukhti dewi dan ai,
akhirnya atas info yang ku dapat dari mereka, aku beranikan diri untuk
mendaftar, dan kemarin kamis tanggal 27 aku mengikuti tes sebagai guru bahasa
Indonesia di bimbingan belajar..
Tak menyangka…
Persyaratan untuk mengajar disanan adalah seorang wanita
yang berjillbab namun bukan jilbab yang mengikuti zaman seperti sekarang, yang
dililit yang diberi perhiasan ini dan itu, namun syaratnya yakni menggunakan
jilbab yang syar’i.. jilbab yang sesuai perintah dari Allah, yaitu syaratnya
adalah jilbab yang dijulurkan sampai menutup dada..
Wah subhanallah.. jarang2 ada tempat bimbel yang
mensyaratkan calon guru sampai sebegitunya..
Ada beberapa tes yang harus aku ikuti..
Pertama kemampuan mendasar mengenai agama. Pertanyaannya
seperti: apa yang kamu ketahui mengenai kalimat La ila ha ilallahu?, apa syarat
sah shalat, perhitungan zakat, di dalamnya juga ditanyakan mengenai dimana kamu
biasa shalat berjamaah, dengan siapa kamu biasa berjamaah, sudah berapa banyak
hafalan al Qur’an mu, siapa tokoh agama yang kau kagumi di indnesia dan di
dunia, apa buku yang tengah kamu baca, apakah kamu pernah ikut kajian, dan
pertanyaan2 yang membuat ku larut dalam menjaabnya..
Subhanallahu..
Selanjutnya ada beberapa kuisioner yang harus aku isi.
Setelah mengisi kuisioner, masuklah kepertanyaan-pertanyaan inti mengenai
kemampuan bahasa Indonesia. Disini aku mulai mengalami kendala, karena back
ground ku sendiri sebagai seorang mahasiswa administrasi negara . tapi
perjuangan belum selesai.
Masih ada microteaching. Disini kesungguhanku diuji. Malam sebelum
tes, aku telah menyiapkan materi yang sudah ku download via internet di kosan
ku yang lama. Malam pun tiba, aku kembali ke Rumah Qur’an (Alhamdulillah aku
sudah pindah kemari) aku mulai memencet tombol on pada laptop ku dan masya
Allah ! tiba-tiba laptop ku crash.. Ya Allah.. aku pasrah.. padahal ini adalah
salah satu bagian penting pada tes di bimbel tersebut.
Akhirnya saat tes microteaching, kami diberi waktu untuk
ISHOMA selama 45 menit. Disini otakku tidak berhenti. Aku cari cara untuk
memperleh modul bahas Indonesia yang akan aku sampaikan pada saat
microteaching. Mulai dari minta tolong carikan modul bahasa Indonesia kepada
panitia ujian, menanyakkan kepada receptionist siapa saja guru bahasa yang akan
mengajar di hari itu, dan sms temanku untuk meminjam buku, semua itu telah aku
lakukan. Sampai-sampai aku berusaha mengarang materi sendiri. Ternyata tetap
tak berhasil. Waktu sudah tinggal beberapa menit lagi. Aku langkahkan kaki
secepat kilat menuju stasiun Bogor. Aku yakin disini ada sebuah toko buku yang
akan menjual buku-buku pelajaran. Dan Alhamdulillah ! akhirnya diberi aku
kemudahan, aku menemukan buku yang kucari, yaitu buku Bahasa Indonesia untuk
kelas VIII.
Dalam waktu beberapa menit aku mulai membaca-baca teori di
dalam buku tersebut. Sampai tiba lah di saat microteaching. Aku kerahkan semua
kemampuan ku. Dan Alhamdulillah aku mendapat respon positif dari team panitia,
terlihat dari komentarnya, bahwa mereka puas dengan cara ku mengajar. Namun ada
hal paling penting ternyata menjadi kekurangan diriku. Bahwa aku tidak
menguasai materi dan buku yang menjadi peganganku banyak kesalahan.
Aku katakana kepada para panitia, bagaimana tidak, aku
menyiapkan materi beberapa menit sebelum presentas. Dan kuceritakanlah
bagiamana perjuanganku pada akhirnya ikut microteaching. Dimana tadinya aku
sampai ingin menyerah, untuk balik kanan balik ke Depok, tanpa melanjutkan tes
yang tersisa. Atau pilihan lainnya, aku tetap dating microteaching tapi sambil
mengiba-ngiba kepada team panitia untuk member aku kesempatan dihari
berikutnyates kembali. Sudah barang pasti aku akan failed.
Namun HEI! Tak satu jalan ke Roma. Aku tetap berusaha untuk
membeli sebuah buku pelajaran bahasa Indonesia di stasiun Bogor yang ternyata
buku tersebut banyak salahnya, heheh. Tak mengapa, aku piker dalam hati, aku
sudah berusaha maksimal, Allah lah yang akan memberi keputusan selanjutnya.
Pada tes microteaching pun aku banyak mendapat nasehat2 yang
sungguh sangat membangun untuk kemajuanku, untuk keinginanku menjadi guru,
subhanallah. Mana ada sebuah tes yang member banyak pelajaran dan masukkan2
seperti yang kemarin ku lakukan. Allahuakbar! Semoga Allah memberi kejayaan dan
kebaikkan untu bimbel tersebut dan member rahmat kepada para guru-guru disana.
Selesai tes microteaching, ada satu tes yang aku sukai..
yaitu tes kemampuan membaca Qur’an. Subhanallahu! Lagi-lagi.. mana ada sebuah
instansi yang menjunjung tinggi syariat Allah ini. Mungkin ada, namun sedikit.
Disana aku bertemu seorang ustadz.. subhanallah beliau sangat menjaga pandanganya..
sangat berilmu.. tak aku lewatkan kesempatan untuk bertanya ilmu agama kepada
beliau.. sambil menyelam minum air.. hehhe
Mulai tes membaca surat bayyinah, surat at tin.. aku ditanya
tajwid Al Qur’an. Ditanya pemahaman mengenai Islam, ditanyai mengenai bagaimana
jilbab yang syar’I (Alhamdulillah waktu itu dapat ilmu yang bermanfaat saat
Silaturrahmi Peduli Jibab), ditanya mengenai buku-buku apa yang tengah aku
baca, dan lain-lain. Tentunya aku jujur kepada Pak Ustadz bahwa ilmu agama ku
sangatlah minim. Aku jujur kepada beliau bahwa aku baru “hijrah” untuk belajar
agama Islam secara affah. Ilmu ku masih kurang. Jadilah kegiatan tes AlQur’an
ku sebagai ajang Tanya jawab agama kepada Pak ustadz.
Sama seperti microteaching, aku diberi ilmu pengetahun. Pak
ustadz member masukkan buku-buku apa yang sebaiknya aku baca untuk pemula
seperti diriku ini dalam belajar agama, yaitu buku memngenai Tauhid. Lalu buku
tentang shalat, do’a2, dan beliau member tambahan pengetahuan dan menguatkan
diriku dalam hal jilbab syar’i.
Subhanallahu..
Tes yang sangat berkesan..
Lagi-lagi aku berpikir dalam hati, “Ya Allah luluskan lah
diriku di bimbel yang bernafaskan islam ini. namun aku yakin dan percaya apapun
yang terbaik bagimu itulah yang terbaik untukku, karena Engkau lah yang Maha
Tahu yang Maha Baik. Ya Allah, jikalau aku tidak lulus di bimbel ini, aku tetap
bersyukur Ya Allah.. karena lagi-lagi kau izinkan aku menambah ilmu”
Subhanallah.. Allah istiqomahkan langkahku.. dekatkan aku
kepadaMu..berikan aku tempat kerja yang Engkau ridhoi dan dapat mendekatkan
diriku denganMu.. semakin dan semakin dekat………
Melebihi dekatnya urat leher yang Kau berikan untukku ini..
Amin..
Allah…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar