Sabtu, 28 Juli 2012

my 2nd recipe :p


Asaalamu’alaikum wr.wb...
Ditengah kesibukan (baca: sok sibuk) dgn agenda bulan Ramadhan diantaranya jagain ponakan (hehehe)... alhamdulillah ada waktu luang untuk share beberapa recipe masakkan yang gw dapet dari mama.. mumpung lagi di kampung halamn jadikan bisa minta ilmu dari beliau.. hehehee..
Mudah2an resep masakan yang di share bisa berguna buat gw dikemudian harinya... alhamdulillah kalo bisa bermanfaat juga buat yang baca ini blog.. kali aja habis ini pada langsung ke pasar beli bahan2 masakan trus masak resep ini karena dapet inspirasi atau malah resepnya dimodif.. secara ini resep standart utk para pemula yg belajar masak macam gw... hehehhe...
Kali ini gw pengen share resep sayur Cah Kangkung.. so easy right? Selain itu sayur sangat baik untuk kesehatan.. gitu sih kata dokter2 di luar sana.. :D
Bahan:
1 ikat sayur kangkung
1 sendok cabe giling
½ sendok garam
1 saset saos tiram
Bawang merah – bawang putih
1 gelas air (secukupnya)
Cara:
1) Cuci bersih kangkung
2) Tumis bawang merah & bawang putih
3) Masukkan cabe giling
4) Masukkan saos tiram
5) Masukkan kangkung
6) Masukkan air
7) Masukkan garam
8) Tutup kuali, masak ± 3menit, jangan lupa dibolak balik sayurnya (cukup 1 kali), masak dengan api besar
9) Sayur Cah Kangkung siiiaappp disantap.. hehheh... ^_^

Cah Kangkung



Resep selanjutnya yaitu Ikan Tandeman Lado Hijau + Pete .. hmmmm...
Bahan:
Ikan Tandeman
Rimbang
Pete
½ sendok garam
½ sendok cuka
Cabe hijau yang sudah digiling
Cara:
1) Cuci bersih ikan. Setelah bersih beri 1 sendok makan cuka. ½ sendok garam. Aduk.
2) Cuci rimbang dan pete.
3) Masak ikan , tiriskan.
4) Masak rimbang, tiriskan.
5) Masak pete, tiriskan.
6) Masak cabe hijau
7) Tambahkan cabe hijau dgn cuka ½ sendok teh agar tidak amis
8) Campurkan ikan + rimbang + pete + cabe hijau, Ikan tandeman lado hijauu siiiaapp disantap :D

Ini dia penampakkanyaaa:

Ikan Tandeman Cabe Hijau



Resep ketiga yaituuuuu Sayur Sawi Kuah Bening...
Bahan:
1 ikat sayur sawi
Bawang merah dan bawang putih
½ sendok garam
1 gelas air
Cara:
1) Cuci bersih sayur sawi, tiriskan.
2) Tumis bawang merah dan bawang putih
3) Masukkan air
4) Masukkan sayur sawi.
5) Masukkan garam.
6) Tutup kuali. Bolak-balik sayur.
7) Sayur siiiaapp disantaapppp.... :p

Sayur Sawi







Belajar Menjaga Wudhu'


Assalamu’alaikum wr.wb..

Alhamdulillah sudah masuk 10 Syawal (bagi yang mulai berpuasa pada tanggal 20 juli)..
Subuh yang penuuh barokah di kampung halaman.. dengan udara yang begitu sejuk.. mungkin ini salah satu cara udara bertasbih memuji Allah SWT dengan “mengeluarkan” udara yang begitu sejuk pada pagi ini.. wallahu a’lam.

                Firman Allah:

                “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada didalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada satupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti mereka. sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS 17:44)
Anyway, semalam (29 Juli 2012) tausiyah dari ustad M.Yahya Azami, MA di Masjid Al-Marhamah, ba’da Isya, menurut saya sangat menarik. Sesuatu hal yang sebenarnya tidak susah dikerjakan namun sering kita lupakan.. yaitu Menjaga Wudhu..

Sang ustad memulai tausiyah dengan mengatakan sabda dari Rasulullah SAW bahwa hal-hal yang dapat mengugurkan dosa dan mengangkat derajat, salah satunya adalah dengan menyempurnakan wudhu walau sulit... berikut sabda Rasulullah tersebut:

                “Maukah kalian aku tunjukkan tentang sesuatu (amalan) yang dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa, dan mengangkat derajat-derajat?” Mereka berkata, “Mau, wahau Rasulullah!!” Beliau bersabda, “(Amalan itu) adalah menyempurnakan wudhu’ di waktu yang tak menyenangkan, banyaknya langkah menuju masjid, dan menunggu sholat setelah menunaikan sholat. Itulah pos penjagaan.” [HR. Muslim (586)]

Ustad tersebut melanjutkan,

Bersabda Rasulullah SAW:

                “Rasulullah SAW pernah mendatangi perkuburan seraya bersabda, “Semoga keselamatan bagi kalian wahai rumah kaum mukminin. Aku sangat ingin melihat saudara-saudara kami.” Mereka (para sahabat) berkata, “Bukankah kami adalah saudara-saudaramu wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “kalian adalaha para sahabatku. Sedang saudara kami adalah orang-orang yang belum datang berikutnya”. Mereka berkata, “Bagaimana anda mengenal orang-orang yang belum daatang berikutnya dari kalangan ummatmu wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Bagaimana pandanganmu jika seseorang memiliki seekor kuda yang puth wajah, dan kakinya diantara kuda yang hitam pekat. Bukankah ia bisa mengenal kudanya”. Mereka berkata, “Betul, wahai Rasulullah”. Beliau bersabda, “Sesungguhnya mereka (umat belua) akan datang dalam keadaan putih wajah dan kakinya karena wudhu’. Sedang aku akan mendahulu mereka menuju telaga. Ingatlah, sungguh akan terusir beberapa orang dari telagaku sebagaimana onta tersesat terusir. Aku memanggil mereka, “Ingat kemarilah!!” Lalu dikatakan (kepadaku), “Sesungguhnya mereka melakukan perubahan setelahmu.” Lalu dikatakan (kepadaku(), :Sesungguhnya mereka melakukan perubahan setelahmu.” Lalu aku katakan, “Semoga Allah menjauhkan mereka.” [HR.Muslim dalam Ath-Thoharoh, bab: Istihbab Itholah Al Ghurroh (583)].

Dikatakan bahwa nanti di Padang Mahsyar, Rosulullah SAW akan sangat mudah mengenali dan melihat siapa saja ummatnya... yaitu dengan melihat wajahnya bercahaya... tangannya bercahayaa.. semua anggota badan yang digunakan untuk berwudhu bercahaya... subhanallah... sebuah amalan yang menurut logika tidaklah sulit namun sering sekali kita lalaikan... Astagfirullah...

Ditambahkan, Berkata Rasulullah SAW:

                “Nabi SAW pernah bersabda kepada Bilal ketika sholat Fajar, “Wahai Bilal, ceritakan kepadaku tentang amalan yang paling engkau harapkan yang pernah engkau amalkan dalam Islam, karena sungguh aku telah mendengarkan detak kedua sandalmu di depanku dalam surga”. Bilal berkata, “Aku tidaklah mengamalkan amalan yang paling aku harapkan di sisiku. Cuma saya tidaklah bersuci di waktu malam atau siang, kecuali aku sholat bersama wudhu’ itu sebagaimana yang telah ditetapkan bagiku.” [HR. Al-Bukhoriy dalam Al-Jum’ah, Bab: Fadl Ath-Thoharoh fil lail wan nahar (1149), dan Muslim (6247)].

Dikisahkan,

                Bilal Bin Rabah adalah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW meski dalam strata sosial posisinya sangat lemah, namun tidak dimata Allah SWT. Ada satu riwayat yang membuktikan bertapa Allah SWT memberikan kedudukan yang muliah di sisi-Nya. Suatu hari Rasulullah memanggil Bilal untuk menghadap, Rasulullah ingin mengetahui langsung, amala kebajikan apa yang menjadikan Bilal mendahului berjalan masuk surga ketimbang Rasulullah, “Wahai Bilal, aku mendengar gemerisik langkahmu di depanku di dalam surga, setiap malam aku mendengar gemerisikmu”. Dengan wajah tersipu tapi tak bisa menyembunyikan raut bahagianya, Bilal menjawab pertanyaan Rasulullah. “Ya Rasulullah, setiap kali aku berhadats, aku langsung berwudhu dan shalat sunnah dua rakaat.” (Sumber: http://vickafarahdiba.blogspot.com/2011/05/bilal-bin-rabah.html

Subhanallah... dari sabda Rasulullah serta kisah diatas bahwa seorang Bilal Bin Rabah dimana bunyi sendalnya telah terdengar dari surga yakni karena Bilal selalu menjaga wudhu nya... masih di dunia Bilal (ketika itu), namun Surga sudah merindukannya.. Subhanallah...

Bisakah kita manusia yang dhaif (lemah) ini mengamalkanya? Mudah2an Allah SWT bantu kita untuk itiqomah menjalankan perintah-Nya dan sunnah Rasulullah SAW.. aamiiinnnn YRB..

                

Kamis, 26 Juli 2012

cendol delima isi ubi dan nagka


Assalamu’alaikum wr. Wb..
Semenjak jadi “pengacara” alias Pengangguran Banyak Acara, heheh... kerjaan gw bantu2 nyokap masak di dapur (padahal biasanya males2an tuh, heheh)..
Mumpung bulan Ramadhan belajar bikin tajil sama nyokap...
Resep perdana yang ingin gw share di blog ini gw kasih nama (karena gk tau nama umumnya) adalah: “cendol delima isi ubi dan nangka”..
Ini nama resep panjang amat yaaaa... tapi gpp lah.. namanya juga pemula.. iseng2 berhadiah untuk masak.. mana tau habis liat resep masakan langsung di lamar.. iya di lamar untuk disuruh kerja jadi koki restaurant gitu ... hehehhe...
And here the recipe..
Bahan:
                2 gelas buah delima
                5 bh ubi
                Buah nangka sesuai selera
                Santan
                2 sendok ukuran besar gula putih (10 sendok makan/sesuai selera)
                1 sendok teh garam
                Daun pandan
                Cara:
                1. Bersihkan ubi, delima, dan nangka.
                2. Potong ubi berbentuk dadu/sesuai selera, cuci, rendam di baskom dgn air.
                3. Potong nangka berbentuk dadu/sesuai selera, tiriskan.
     4. Rebus air, mendidih, masukkan delima, kalau sudah matang delima bakal naik kepermukaan. Matikan api, cuci dengan air biasa agar delima yang masih panas tadi tidak lengket, tiriskan.
5. Rebus ubi sampai empuk, tiriskan.
6.  Masukkan santan + 5 gelas air + garam + gula + daun pandan (trik: aduk sesekali, tapi kalau sudah hampir mendidih aduk terus menerus), biarkan hingga mendidih.
7. Campurkan delima, ubi, dan nangka yang telah ditirikan tadi ke dalam santan yang telah mendidih dan,
8. Cendol delima isi ubi dan nagka siiiaappp disantap untuk buka puasa ;)

nahhh ini dia penampakkan dari "cendol delima isi ubi dan nangka"...

happy breakfasting buat nanti yang berbuka puasaaa yaaa... ^_^


Rabu, 25 Juli 2012

Hukum wanita Haid membaca&menyentuh Al-Qur'an


HUKUM BAGI WANITA HAID MEMBACA AL-QUR’AN
                Bagi wanita yang menjalani masa haid diperbolehkan membaca Al-Qur’an, akan tetapi tidak boleh menyentuh mushafnya. Di samping itu ada pula hadits yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi dari Ibnu Umar yang berstatus sebagai hadits marfu’:
                “Wanita yang tengah menjalani masa haid dan juga sedang dalam keadaan junub tidak boleh sama sekali membaca Al-Qur’an.” (HR. At-Tirmidzi)
                Di dalam sana hadits ini terdapat seorang perawi yang bernama Ismail Bin Iyyas, hadits ini telah disebutkan oleh Al-Aqili di dalam kitabnya yang berjudul Adh-Dhu’fa Al-Kabir. Ia berkata: Telah diberitahukan kepada kami oleh Abdullah bin Ahmad, ia mengatakan: Aku pernah mengemukakan sebuah hadits kepada ayahku, bahwa kami diberitahukan oleh Al-Fadhal bin Ziyad Ath-Thasti, ia mengatakan: Kami telah diberitahu oleh Ismail bin Iyyas dari Ibnu Umar, dari Nabi, dimana beliau bersabda:
                “Wanita yang tengah menjalani masa haid dan junub tidak boleh sama sekali membaca Al-Qur’an.”
                Lalu ayahku berkata:”Hadits ini tidak dapat diterima, karena Ismail bin Iyyas merupakan perawi yang ditolak.”

HUKUM BAGI WANITA HAID MENYENTUH AL-QUR’AN
                Diharamkan bagi wanita yang sedang haid menyentuh Al-Qur’an. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT:
                “Tidak menyentuhnya (Al-Qur’an), kecuali hamba-hamba yang disucikan.” (Al-Waqiah:79)
                Juga sabda Rasulullah SAW:
                “Janganlah kamu menyentuh Al-Qur’an kecuali dalam keadaan suci.” (HR.Al-Atsram)

MENGENAI SENTUHAN WANITA TERHADAP AL-QUR’AN
                Wanita muslimah diperbolehkan menyentuh Al-Qur’an setiap saat kecuali pada dua keadaan, yaitu: Pertama, ketika sedang menjalan masa nifas dan haid. Kedua, pada saat berhadats besar. Yang dimaksud dengan hadats besar disini adalah yang diakibatkan oleh hubungan badan antara suami dan istri. Sedangkan hadats kecil, yaitu keluarnya sesuatu dari dua jalan pembuangan kotoran, yang padanya diharuskan untuk mencuci kemaluanya terlebih dahulu dan setelah itu tidak dilarang menyentuh Al-Qur’an. Hal itu didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
                “Tidak diperbolehkan menyentuh Al-Qur’an kecuali orang-orang yang suci.” (HR. Al-Haitsami)
                Al-Haitsami di dalam kitabnya Majma ‘Az-Zawaid mengatakan: Rijal (para perawi) hadits pada riwayat ini mautsuq (dapat dipercaya).
                Hadits diatas menunjukkan, bahwasanya tidak diperbolehkan bagi wanita muslimah menyentuh Al-Qur’an melainkan dalam keadaan suci.

Wallahu a'lam bish shawabi.

(Sumber: Syaikh kamil Muhmmad ‘Uwaida, Fiqih Wanita Edisi Lengkap, Hal. 77 dan 66)