Kamis, 01 September 2011

Menggunakan hijab atau jilbab ataupun kerudung merupakan sebuah perintah Allah SWT. Saya merasakan hidayah itu datang perlahan menyusup ke dalam dada, meresap dalam sanubari...terasa sampai ke dalam jiwa.. Dan sayapun yakin, tidak semua wanita seberuntung saya, karena hidayah itu datangnya dari Allah... Namun tidak gampang, kita tidak hanya duduk termenung, lalu secara tiba-tiba hidayah itu datang, butuh usaha yang besar dan berkepanjangan.. Dari sanalah Allah akan melihat perjuangan kita, seberapa besar untuk mengehar cinta-Nya.. Dan disaat kritis, pertolongan itu datang.

Disaat saya sedang hampa, merasa kosong, Allah selalu hadir menolong.

Namun saya merasa, bahwa saya sangatlah dhoif, lemah. Berjuta kali bertoubat lalu lagi-lagi bermaksiat. Melakukan hal-hal yang Allah SWT benci. Beruntung saya diizinkan oleh Allah SWT bisa berjalan dengan sombongnya di bumi-Nya.. menyicipi segala nikmat dari Nya.. ntah itu air, udara, sinar matahari, keelokkan jasad, keluarga dan teman-teman yang selalu hangat terhadap saya...

Nahh... apa hubungan antara hijab-toubat-maksiat? saya pikir, dari sekian keuntungan saya memakai hijab adalah Allah hadir untuk memperingatkan kesalahan-kesalahan yang tanpa sadar maupun tidak yang tengah saya lakukan. Jilbab merupakan sarana yang Allah berikan sebagai pengingat kita...

Saya sadar bahwa saya sedang berada dalam kubangan dosa.

Ntah apakah itu berbohong, munafik, melawan terhadap yang lebih tua (misal ortu), sombong, kikir, dsb... Saya langsung sadar, bahwa saya seorang Muslimah... yang Allah titipkan roh dan jasad ini untuk selalu berbuat baik. Sadar akan tittle sebagai seorang muslimah yang dimanapun dan kapanpun harus menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi larangan Nya.

Di saat hati tengah menjauh dari Tuhan, pati ada rasa sesak di dada. Manusia pada kodratnya tercipta dengan hati yang suci dan bersih. Pastinya setiap melakukan hal-hal yang menyimpang dari garis atau dari kodrat, akan terasa ada yang ganjal. Semisal kita sedang berjalan di jalan yang lurus, lalu ingin mengambil jalan pintas yang penuh dengan keikil dan duri, pastinya jalan kita akan tersendat. Lalu menyesal, kenapa kita berjalan menyimpang?

Masih bersyukur kita memiliki perasaan "menyesal"... itu artinya kita masih dianugerahi peringatan yang nyata dari Allah SWT.. sekarang bagaimana cara kita untuk selalu memanfaatkan waktu, tempat, pikiran untuk selalu menjalankan perintah Tuhan dengan sebaik-baiknya.

Memang benar... hidup itu adalah perjuangan.. dan pemberhentian terakhir kita adalah surga ataupun neraka yang Allah SWT berikan sebagai hadiah keikhlasan hati kita , dalma menjalankan mahligai kehidupan di dunia.

Surga dan neraka hanya semata hadiah atas perjuangankeras kita hidup di dunia, namun keridhoan Allah-lah puncak dari segalanya... Apabila Allah SWT ridho terhadap kita, itulah kunci dari segalanya, dimana kunci keridhoan Allah SWT ? yaitu datangnya dari segala keikhlasan hati kita terhadap suratan takdir dari Nya