Assalamu’alaikum wr.wb..
Alhamdulillah sudah masuk 10 Syawal
(bagi yang mulai berpuasa pada tanggal 20 juli)..
Subuh yang penuuh barokah di
kampung halaman.. dengan udara yang begitu sejuk.. mungkin ini salah satu cara
udara bertasbih memuji Allah SWT dengan “mengeluarkan” udara yang begitu sejuk
pada pagi ini.. wallahu a’lam.
Firman
Allah:
“Langit
yang tujuh, bumi dan semua yang ada didalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak
ada satupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak
mengerti mereka. sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”
(QS 17:44)
Anyway, semalam (29 Juli 2012)
tausiyah dari ustad M.Yahya Azami, MA di Masjid Al-Marhamah, ba’da Isya, menurut
saya sangat menarik. Sesuatu hal yang sebenarnya tidak susah dikerjakan namun
sering kita lupakan.. yaitu Menjaga Wudhu..
Sang ustad memulai tausiyah
dengan mengatakan sabda dari Rasulullah SAW bahwa hal-hal yang dapat
mengugurkan dosa dan mengangkat derajat, salah satunya adalah dengan menyempurnakan wudhu walau sulit... berikut
sabda Rasulullah tersebut:
“Maukah
kalian aku tunjukkan tentang sesuatu (amalan) yang dengannya Allah menghapuskan
dosa-dosa, dan mengangkat derajat-derajat?” Mereka berkata, “Mau, wahau
Rasulullah!!” Beliau bersabda, “(Amalan itu) adalah menyempurnakan wudhu’ di
waktu yang tak menyenangkan, banyaknya langkah menuju masjid, dan menunggu
sholat setelah menunaikan sholat. Itulah pos penjagaan.” [HR. Muslim (586)]
Ustad tersebut melanjutkan,
Bersabda Rasulullah SAW:
“Rasulullah
SAW pernah mendatangi perkuburan seraya bersabda, “Semoga keselamatan bagi
kalian wahai rumah kaum mukminin. Aku sangat ingin melihat saudara-saudara
kami.” Mereka (para sahabat) berkata, “Bukankah kami adalah saudara-saudaramu
wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “kalian adalaha para sahabatku. Sedang saudara
kami adalah orang-orang yang belum datang berikutnya”. Mereka berkata, “Bagaimana
anda mengenal orang-orang yang belum daatang berikutnya dari kalangan ummatmu
wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Bagaimana pandanganmu jika seseorang
memiliki seekor kuda yang puth wajah, dan kakinya diantara kuda yang hitam
pekat. Bukankah ia bisa mengenal kudanya”. Mereka berkata, “Betul, wahai Rasulullah”.
Beliau bersabda, “Sesungguhnya mereka (umat belua) akan datang dalam keadaan
putih wajah dan kakinya karena wudhu’. Sedang aku akan mendahulu mereka menuju
telaga. Ingatlah, sungguh akan terusir beberapa orang dari telagaku sebagaimana
onta tersesat terusir. Aku memanggil mereka, “Ingat kemarilah!!” Lalu dikatakan
(kepadaku), “Sesungguhnya mereka melakukan perubahan setelahmu.” Lalu dikatakan
(kepadaku(), :Sesungguhnya mereka melakukan perubahan setelahmu.” Lalu aku
katakan, “Semoga Allah menjauhkan mereka.” [HR.Muslim dalam Ath-Thoharoh, bab:
Istihbab Itholah Al Ghurroh (583)].
Dikatakan bahwa nanti di Padang
Mahsyar, Rosulullah SAW akan sangat mudah mengenali dan melihat siapa saja
ummatnya... yaitu dengan melihat wajahnya bercahaya... tangannya bercahayaa..
semua anggota badan yang digunakan untuk berwudhu bercahaya... subhanallah...
sebuah amalan yang menurut logika tidaklah sulit namun sering sekali kita
lalaikan... Astagfirullah...
Ditambahkan, Berkata Rasulullah
SAW:
“Nabi
SAW pernah bersabda kepada Bilal ketika sholat Fajar, “Wahai Bilal, ceritakan
kepadaku tentang amalan yang paling engkau harapkan yang pernah engkau amalkan
dalam Islam, karena sungguh aku telah mendengarkan detak kedua sandalmu di
depanku dalam surga”. Bilal berkata, “Aku tidaklah mengamalkan amalan yang
paling aku harapkan di sisiku. Cuma saya tidaklah bersuci di waktu malam atau
siang, kecuali aku sholat bersama wudhu’ itu sebagaimana yang telah ditetapkan
bagiku.” [HR. Al-Bukhoriy dalam Al-Jum’ah, Bab: Fadl Ath-Thoharoh fil lail wan
nahar (1149), dan Muslim (6247)].
Dikisahkan,
Bilal
Bin Rabah adalah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW meski dalam strata sosial
posisinya sangat lemah, namun tidak dimata Allah SWT. Ada satu riwayat yang
membuktikan bertapa Allah SWT memberikan kedudukan yang muliah di sisi-Nya.
Suatu hari Rasulullah memanggil Bilal untuk menghadap, Rasulullah ingin
mengetahui langsung, amala kebajikan apa yang menjadikan Bilal mendahului
berjalan masuk surga ketimbang Rasulullah, “Wahai Bilal, aku mendengar
gemerisik langkahmu di depanku di dalam surga, setiap malam aku mendengar
gemerisikmu”. Dengan wajah tersipu tapi tak bisa menyembunyikan raut
bahagianya, Bilal menjawab pertanyaan Rasulullah. “Ya Rasulullah, setiap kali
aku berhadats, aku langsung berwudhu dan shalat sunnah dua rakaat.” (Sumber: http://vickafarahdiba.blogspot.com/2011/05/bilal-bin-rabah.html
Subhanallah... dari sabda Rasulullah
serta kisah diatas bahwa seorang Bilal Bin Rabah dimana bunyi sendalnya telah
terdengar dari surga yakni karena Bilal selalu menjaga wudhu nya... masih di
dunia Bilal (ketika itu), namun Surga sudah merindukannya.. Subhanallah...
Bisakah kita manusia yang dhaif
(lemah) ini mengamalkanya? Mudah2an Allah SWT bantu kita untuk itiqomah
menjalankan perintah-Nya dan sunnah Rasulullah SAW.. aamiiinnnn YRB..
Sumber: Ceramah Ustad M.Yahya
Azami, MA. http://almakassari.com/artikel-islam/fiqh/menguak-keutamaan-wudhu.html
http://vickafarahdiba.blogspot.com/2011/05/bilal-bin-rabah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar